Tentunya masih teringat di benak kita, Facebook mengalami booming di berbagai negara, termasuk Indonesia, pada tahun 2008. Pada tahun itu, Obama berhasil menggunakan berbagai teknologi termasuk Facebook untuk membangun citranya sebagai pro perubahan. Tentunya akan berbeda jika Obama tidak menggunakan teknologi dalam mengkampanyekan slogan-slogan perubahan. Karena adaptasi terhadap teknologi merupakan kemampuan dalam menghadapi perubahan yang sangat cepat.
Pada saat itu, Obama menggabungkan berbagai social media seperti Facebook, Twitter, MySpace, YouTube, dan 10 media sosial lainnya untuk menggalang dukungan dan dana bagi kampanyenya menjadi presiden Amerika. Media-media yang digunakan tersebut merupakan media dua arah yang memungkinkan terjadinya komunikasi dengan pendukungnya. Hasilnya? Selain merasa dekat secara emosional, masyarakat Amerika membaca adanya masa depan bagi negara mereka di tangan Obama.
Obama berhasil mengungguli kandidat president Amerika lainnya dalam berbagai aspek. Ada 500 juta Blog yang menuliskan berbagai hal tentang Obama, sedangkan tentang McCain hanya 150 juta Blog saja. Tercatat Obama memiliki lebih dari 2,379,102 pendukung di Facebook, sedangkan McCain hanya memiliki 620,359 pendukung saja. Follower Obama di Twitter mencapai 118.107 orang dan McCain hanya berkisar 4.942 orang saja. Begitu juga dengan MySpace Obama yang memperoleh 844.927 teman padahal McCain hanya 219,404 teman saja.
Dalam hal perolehan fund raising yang sebagian besar secara online, dicatat sejarah sebagai yang terbesar dibandingkan kampanye presiden sebelumnya. Obama membukukan dana terbesar dibandingkan pesaingnya.
Kandidat | Dana terkumpul (USD) |
Obama (2008) | 452,852,990 |
McCain | 204,436,971 |
Bush (2004) | 256,081,557 |
Kerry | 215,915,455 |
Yang membuat pemikiran-pemikiran Obama cukup sering dikutip adalah pembaruan Blog Obama yang konsisten dan teratur, sehingga membuat pengunjung kembali lagi untuk membaca perkembangan terbarunya. Berbagai pidato kampanyenya secara rutin di-upload ke Youtube dan Flickr sehingga memudahkan pengguna internet (yang makin besar) untuk melihatnya.
Lalu bagaimana dengan kita? Apakah efek yang sama juga bisa terjadi dengan kita? Apakah masyarakat Indonesia juga bisa ”membaca” citra diri kita melalui teknologi? Jika melihat checkfacebook.com, jumlah pemilik akun Facebook di Indonesia mencapai 24,722,360 orang dari total keseluruhan 465,562,160 orang di dunia. Sedangkan total pengguna internet di Indonesia adalah 30 juta orang. Dan kita ketahui bersama, saat ini hampir semua perusahaan telah menggunakan internet untuk komunikasi dan pemasarannya. Sehingga, aktivitas Anda melalui teknologi-teknologi tersebut SANGAT MUNGKIN terbaca oleh masyarakat di negeri kita.
Anda bisa menggunakan berbagai media yang ada. Bisa saja Facebook, Twitter, Plurk, Friendster, Youtube, Blogspot (Blogger.com), Wordpress, dan lain sebagainya. Setiap media tentunya mempunyai peruntukkan masing-masing. Facebook umumnya bisa digunakan untuk pribadi maupun perusahaan. Untuk pribadi, disarankan untuk menggunakan Facebook Profile. Sedangkan untuk perusahaan, lebih disarankan untuk menggunakan Facebook Page. Jika Anda menggunakan Twitter dan Plurk, status dari akun tersebut akan mencerminkan bahwa media tersebut digunakan untuk pribadi atau perusahaan. Sedangkan bagi pengguna Blog, konten dari artikel-artikel Anda akan mencerminkan Blog digunakan untuk pribadi atau perusahaan.
0 komentar:
Posting Komentar